selamat datang

selamat datang di blog yadik henrdyanto

Sabtu, 29 Oktober 2011

tentang hardisk


Kemajuannya komponen yang satu ini demikian pesat. Ukurannya ratusan giga, dan kecepatannya yang terus meningkat. Namun, tetap saja masih termasuk komponen terlambat pada PC Anda.

Perkembangan harddisk memang begitu pesat. Baik dari segi ukuran, sampai ke kecepatannya.

Namun, bagaimanapun cepatnya harddisk mampu menulis dan membaca data, ini tetap termasuk kelemahan dari suatu PC. Dibandingkan dengan RAM, kecepatannya masih kalah jauh. Tentu saja perlu diingat tugas harddisk sendiri yang memang jauh berbeda dibandingkan RAM. Harddisk lebih bertugas untuk menyimpan data yang lebih permanen ketimbang RAM. Namun di saat RAM sudah mulai kehabisan ruang lapangnya, maka Windows akan memulai membuat virtual memory pada harddisk. Di saat inilah operating system Windows mulai terasa lambat (lag).

Pembahasan lanjutannya masih sekitar harddisk. Pemasangan harddisk baru tambahan pada PC sering membuat masalah. Bagaimana cara mengatasinya?

1. Ukuran Swap File
Ada rumus yang sering digunakan untuk pengaturan swap file/virtual memory secara manual. Ukuran virtual memory disesuaikan dengan jumlah RAM yang terpasang. Sebaiknya virtual memory berukuran sekitar duakali lipat jumlah RAM.

Rumus ini tidak sepenuhnya tepat. Atau setidaknya tidak berlaku untuk semua kondisi. Bayangkan jika Anda memiliki jumlah RAM 1 GB. Dengan rumus ini, Anda diwajibkan untuk merelakan space harddisk Anda sebesar 2 GB didedikasikan untuk virtual memory. Perlukah hal ini?

Sebetulnya hal ini tidak wajib dilakukan. Perlu diseuaikan dengan penggunaannya. Virtual memory, hanya akan digunakan sekiranya physical memory tidak memadai.

Semisal Anda memiliki RAM ekstra besar (seperti 1 GB) dan tidak rela menyiakan ruang harddisk, maka Anda perlu mengoptimalkannya. Caranya cukup mudah. Untuk sementara, Biarkan Windows yang mengatur ukuran swap file ini. Pada Windows XP dengan pilihan System managed size.

Kemudian, simulasikan penggunaan Anda. Mulai dari penggunaan ‘ringan’ sehari-hari. Sampai dengan penggunaan ‘terberat’ Anda yang mungkin terjadi. Semisal, bermain game sembari melakukan audio ripping ke MP3.

Monitor penggunaan memory oleh operating system. Cara termudah memanfaatkan task manager. Perhatikan tab performance. Untuk penggunaan memory maksimum, Anda cukup memperhatikan bagian peak yang menyatakan memory maksimal yang dibutuhkan
Windows. Total dari physical memory dan virtual memory.

Sekarang, Anda memiliki data yang cukup untuk menentukan ukuran swap file maksimal yang Anda butuhkan. Anda juga dapat menambahkan sedikit, sekitar 10-20 persen dari angka tersebut. Sekedar untuk berjaga-jaga.

Biasanya, angka ini akan jauh lebih kecil dibanding rumus dua kali RAM. Terlebih untuk PC dengan jumlah RAM besar. Artinya, Anda akan mendapatkan virtual memory yang lebih optimal.

Jika Anda termasuk pengguna PC dengan RAM terbatas, ada kemungkinan malah lebih besar dari dua kali lipat jumlah RAM yang terpasang. Ini bisa dijadikan suatu pertanda, bahwa selama ini Anda terlalu memaksa PC Anda bekerja keras. Terutama untuk harddisk yang harus menerima virtual memory dari operating system. Saatnya untuk
mengurangi jumlah aplikasi yang dibuka secara bersamaan. Selama Anda belum mau memberi tambahan RAM untuk PC Anda.

Juga tetap perlu diperhatikan. Khususnya untuk Anda yang memiliki PC dengan RAM berlimpah. Katakanlah hingga 2 GB. Dan Anda merasa cukup percaya diri dan merasa Windows tidak akan memerlukan swap memory. Kemudian memilih No paging file. Bahkan dengan ukuran RAM sebesar inipun, hal ini tetap tidak kami anjurkan. Windows
tidak hanya memanfaatkan virtual memory untuk menampung ‘luapan’ dari physical memory.

Virtual memory juga tetap digunakan Windows. Sekiranya ada program yang idle dalam sekian waktu, dan berada pada background application. Tujuannya adalah mengoptimalkan penggunaan physical memory. Sekali hal ini terjadi, Windows harus mengakses virtual memory sedangkan swap file tidak tersedia, maka dengan mudah sistem operasi akan mengalami crash.

2. Kekacauan Saat Memasang Harddisk Tambahan
Bahasan kali ini lebih dikhususkan untuk pengguna Windows 9x. Ataupun Anda yang sempat menggunakan 9x, pernah melihat fenomena ini, dan ingin tahu yang terjadi.

Operating system Windows 9x memiliki cara yang ‘unik’ untuk mengurutkan drive. Semisal, kondisi awal PC dengan satu harddisk, menggunakan 2 partisi (1 primary drive dan 1 logical drive). Pada Windows 9x, 2 drive ini akan diurutkan menjadi drive C, dan D.

Kemudian sistem tersebut dipasangkan dengan harddisk kedua. Yang terdiri dari dua partisi yang sama. Mungkin Anda mengharapkan dua partisi ini akan menjadi drive E dan F. Tapi tidak demikian untuk Windows 9x.

Windows 9x akan mengurutkan berdasarkan jenis partisi. Partisi primary akan mendapat prioritas terlebih dahulu. Baru kemudian drive letter untuk logical drive. Atau untuk kasus tadi, harddisk pertama akan disebut drive C dan E. Sedangkan harddisk tambahan menjadi drive D dan F.

Tidak masalah, jika Anda tidak menginstal program yang harus dipanggil saat start up pada (yang seharusnya) drive D. Mungkin hanya sekedar memerlukan sedikit penyesuaian urutan drive.

Ada cara unik untuk mengatasinya. Hal ini terjadi hanya jika Anda mengatur BIOS untuk mengenali harddisk tersebut. Cobalah set BIOS untuk mengabaikan harddisk kedua. Biasanya dengan mengubah setting auto menjadi none. Windows 98 akan mengenali harddisk tersebut, meskipun tidak terdefinisi pada BIOS. Aneh, bukan? Dan dengan
cara ini, urutan drive letter Anda tidak akan teracak.

Catatan: Trik ini sangat tergantung dengan kemampuan Windows 9x. Mengingat operating system ini yang sudah cukup berumur, tidaklah aneh jika ia tidak dapat mendeteksi harddisk terbaru dengan ukuran yang besar.

3. Desktop Pindah, Windows Cepat Desktop Windows memang tempat yang menggoda untuk menaruh file-file yang dianggap penting. Bukan pemandangan yang aneh melihat desktop yang sesak dengan beberapa file dan shortcut untuk aplikasi andalan. Kadang berupa file dengan ukuran besar (ratusan MB). Dan ini akan memberlambat kerja Windows.

Jika Anda cukup penasaran, dapat dicoba langsung pada Windows Anda. Tambahkan file-file pada Desktop Windows Anda. Katakanlah file dengan ukuran total sekitar 700 MB. Perhatikan kinerja PC Anda. Bandingkan dengan kinerja PC Anda sebelumnya, tanpa tambahan file sebesar 700 MB pada desktop. Analogi yang cocok, seperti truk trailer yang berjalan tanpa muatan dibandingkan dengan saat bermuatan penuh.

Ada dua alernatif. Pertama adalah mencari tempat lain untuk menyimpan file, selain desktop. Namun, untuk urusan kemudahan akses agaknya perlu dikorbankan.

Kedua adalah mengatur sistem penyimpanan Windows. Secara default, Windows akan menyimpan data user pada drive di mana operating system berada. Untuk mempercepat kerja Windows, perlu diubah. Sekaligus sekiranya terpaksa menginstal ulang operating
system, data terpisah dari partisi operating system. Sehingga, mempermudah proses selanjutnya.

Untuk sekadar memindahkan folder my document ke tempat yang diinginkan memang sangat mudah. Namun, bagaimana dengan yang lain. Seperti Desktop tadi, ataupun cache
IE pada temporary Internet files? Edit Registry adalah salah satu jawabannya. Lagi, kami beranggapan tidak semua pengguna PC memiliki keahlian ataupun waktu luang untuk mengedit registry Windows.

Untuk keperluan ini tersedia suatu utility yang sangat berguna. Freeware X-Setup (www.xteq.com) cukup dapat mengatasinya. Dengan tampilan sekilas mirip Windows Explorer, terasa sangat mudah untuk digunakan.

Untuk keperluan memindahkan folder Desktop, ada pada System. Kemudian ke File System|Folders|Data. Pengaturan letak penyimpanan Desktop, termasuk pada General Folder #1. Pilih letak penyimpanan Desktop yang baru. Untuk yang lain, ikuti perintah tambahan catatan yang disediakan oleh X-Setup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih telah membaca artikel saya, silahkan berkomentar: